KARAWANG – Aksi unjuk rasa atau demo buruh terjadi di depan PT Unicorn Handbag Factory yang berlokasi di Kawasan Industri Artha Industrial Hill, Karawang, pada Senin (16/6).
Seperti yang dilansir tvberita.co.id, unjuk rasa ini dipicu oleh dugaan tindakan pelecehan secara verbal yang dilakukan oleh beberapa oknum leader terhadap pekerja.
Aksi ini diprakarsai oleh Federasi Serikat Pekerja Tekstil, Sandang, dan Kulit – Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP TSK-SPSI).
Ketua Pengurus Cabang FSP TSK-SPSI Kabupaten Karawang, Dion Untung Wijaya, menyampaikan bahwa aksi ini bertujuan untuk menyampaikan secara terbuka duduk perkara yang selama ini dirasakan oleh para buruh.
Dia juga menegaskan bahwa hasil mediasi hari ini membuahkan kesepakatan dari pihak manajemen untuk memenuhi tuntutan para pekerja.
“Ada empat poin dalam tuntutan kami. Pertama, oknum-oknum yang terbukti melakukan pelanggaran akan dikenai tindakan tegas, termasuk pemindahan tugas,” ujar Dion.
Ia juga menambahkan bahwa ke depan akan ada koordinasi yang lebih intens antara manajemen dan serikat pekerja guna menjaga produktivitas dan menciptakan suasana kerja yang kondusif.
Dion mengungkapkan, beberapa oknum leader diduga kerap melakukan kekerasan verbal terhadap buruh, bahkan menunjukkan sikap permusuhan terhadap pengurus serikat.
“Beberapa dari mereka sempat menantang kami dengan ucapan ‘serikat yang tumbang atau saya yang tumbang’. Bahkan ada yang berkata kerja buruh seperti kerbau dan menyebut bahwa sebaiknya tidak perlu ada serikat di line mereka, dengan nada yang arogan,” jelasnya.
Sebagai penutup, Dion menyampaikan rasa syukurnya atas tercapainya kesepakatan, termasuk keputusan manajemen yang diwakili oleh Manajer Human Resource (HR) untuk memindahkan oknum leader yang bersangkutan.
“Alhamdulillah, tuntutan kami direspons dengan serius. Semoga ini menjadi langkah awal terciptanya keadilan dan kenyamanan di lingkungan kerja kami,” pungkasnya. (dvi/rls)
